Apa korelasi antara Muse, Linkin Park dan Twilight? Yang pasti, bukan sekadar soundtrack di film.
Yang namanya film, nggak bakal bisa lepas dari yang namanya musik. Gimana nggak, musik adalah salah senjata utama untuk membangun mood dan emosi dalam sebuah film. Stephenie Meyer, sang penulis Twilight, tau banget soal hal ini. Dan kebetulan juga, dia adalah pencinta musik. “Saya selalu mendengarkan musik setiap saya menulis sesuatu. Saya sering merasa: ‘wah, lagu ini pas banget buat karakter ini. Atau, wah, lagu ini cocok pas adegan ini.’,” ujarnya. Musik emang udah jadi bagian hidup yang nggak terpisahkan dari Stephenie Meyer. Sejak dulu, keluarganya selalu mencekoki dia dengan musik. Masa kecilnya dihabiskan dengan lagu-lagu dari Lionel Richie dan Chicago. Tapi sekarang selera musiknya udah berubah 180 derajat. Dia mengaku kalo alternative rock dan progresif metal lebih pas menemani hari-harinya. Nama-nama kayak Interpol, My Chemical Romance, Vampire Weekend sampai Stars, menghiasi playlist-nya. Selain nama-nama itu, ada satu band yang bisa dibilang adalah cinta matinya. Itu adalah Muse. “Muse adalah band favorit saya,” ujarnya. “Mereka sangat bagus dalam menulis lagu. Emosinya dapet banget,” Pas Twilight akan difilmkan, nggak sulit buat Meyer memasukkan Muse sebagai salah satu pengisi soundtrack-nya. Pasalnya, Catherine Hardwicke, juga suka sama Muse. “Kami berdua suka sama Muse. Musik mereka sangat emosional, romantic, berlapis-lapis, dan sangat menarik,” ujar Catherine. Akhirnya bisa ketebak, Supermassive Black Hole jadi track pembuka dari album original soundtrack Twilight. Selain Muse, masih ada 11 artis lainnya yang ikutan mengisi album soundtrack film ini. Mulai dari Collective Soul, Iron & Wine, Perry Farrell, Linkin Park, sampai dengan Paramore. Linkin Park juga punya andil yang cukup besar dalam sejarah penulisan Twilight. Dua album mereka, Hybrid Theory dan Meteora, menemani Meyer selama menulis novel Twilight pertamanya. “Saya terus memutar ulang musik mereka. Beat lagunya yang kencang membuat saya bekerja lebih cepat,” ujarnya. Leave Out All The Rest dari album Minutes To Midnights adalah lagu Linkin Park yang dimasukkan dalam daftar soundtrack film ini. Satu-satunya band yang menyumbang dua lagu di album soundtrack ini adalah Paramore. Band asal Nashville, Tennessee, Amerika Serikat ini menyertakan I Caught Myself dan Decode di album ini. Keduanya adalah lagu baru yang belum pernah dirilis. Belakangan, Decode, dimajukan sebagai singel dari album ini. Hayley Wiliams, vokalis dari Paramore mengaku senang banget bisa ikutan di kompilasi soundtrack film ini. Pasalnya dia mengaku cinta mati sama Twilight. “Ini serial novel pertama yang aku baca. Aku bahkan nggak baca Harry Potter, meskipun aku suka banget sama filmnya. Twilight benar-benar menarik perhatian aku,” ujar cewek ini, semangat. Hayley bahkan mengaku menulis lagu Decode sesuai sama filmnya. Lebih spesifik lagi, lagu itu menggambarkan hubungan antara Bella dan Edward yang penuh ketegangan, keanehan kebingungan, sampai kemarahan. HHHH Album soundtrack Twilight ini berhasil menuai kesuksesan secara komersil. Berhasil terjual sebanyak 165 ribu kopi di minggu pertamanya, album ini juga berhasil mencapai puncak di tangga album Billboard 200. Berdasarkan data terakhir, album ini terjual lebih dari 1,6 juta kopi di seluruh dunia, dan berhasil memboyong sertifikasi platinum. Selain dirilis dalam format CD, album yang bernaung di bawah label Chop Shop/Atlantic Records ini juga dirilis dalam format digital. Apakah album ini benar-benar bisa mewakili mood dari keseluruhan cerita Twilight? Dengerin aja sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)